Menjadi masalah atau anugerah, sesuatu hal akan ternilai dari bagaimana cara kita meniliknya. Sebut saja soal UAN, berapa banyak siswa yang di vonis "tidak lulus" dan seolah-olah itulah akhir hidup mereka, itulah doktrin fix tentang kebobrokan kapasitas dirinya.
Tapi betulkah demikian? Justru bukannya UAN merupakan satu kebijakan pemerintah yang bisa dinilai maju? Loh, membuat frustasi orang kok di bilang maju? gimana ceritanya tuh?
Begini, landasan diberlakukannya batas ketuntasan demikian tinggi, sebuah standar nasional ditengah tidak satandarnya sarana dan prasarana sekolah di semua pelosok Indonesia merupakan sebuah ungkapan pengakuan pemerintah bahwasannya pendidikan di negeri ini sudah sama sekali "babar blas" tidak menjamin tingkat kesuksesan masa depan seseorang.
Karena itulah, pemerintah mencoba mentransfer kesadaran itu kepada rakyatnya. Matahati pemerintah sudah terbuka, bahwa orang yang pernah dijuluki terkaya di dunia Bill Gates drop out dari sekolahnya. Begitu juga Bob Sadino, bahkan Andri Wongso tak lulus SD sama sekali. Hal serupa menimpa penulis blog ini, orang sukses yang akademiknya terkatung-katung.
Maka, sudah menjadi tugas kita untuk melanjutkan program mulia pemerintah ini. Setelah dengan caranya yang cenderung sarkasme, menjustis ribuan siswa tak lulus, maka kewajiban kita adalah memberikan penerangan pada mereka, bahwa jalan mencapai sukses tak selalu harus diretas dengan ijasah.
Maka, ke depan, Indonesia tidak lagi menjadi negara linear yang ritmetik, serba teratur, seragam dan monoton. Indonesia akan menjadi bangsa yang dinamis, yang dari keadaan apapun anak mudanya berangkat, semua bisa berujung sukses.
Ingat, bangsa ini tidak akan sejahtera sekalipun kepada setiap penduduknya dibagikan uang 10.000.000 tiap bulannya. Bangsa ini akan sejahtera ketika semua penduduknya bisa memahami bagaimana memandang uang, membangun mindset yang benar terhadap materi, bukan hanya uang, juga ijasah.
Untuk saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang belum ditakdirkan lulus tahun ini. Selamat, itu kesempatan anda untuk membuka khasanah ilmu, bukan hanya berkutat pada monotonnya kurikulum. Saya percaya Allah sudah persiapkan jalan sukses yang istimewa buat Anda, dan jalan itu bisa jadi bukan berada di jalan akademik.
No comments:
Post a Comment