19 bulan dua kali membelah lereng gunung Slamet di kawasan Baturraden melintasi jalan meliuk-liuk di Buper Baturraden. Kalau dulu gerimis dan saya berjaket dan jas hujan, sekarang kemarau dan hanya pakai kaos.
Dulu dan sekarang beda, tidak apa, yang penting idealisme tetap terjaga.
--
Keberhasilan menembus dinginnya angin Buper Baturraden tanpa Jaket (kaosan only), terus melewati serang, pratin, pasar kutabawa, gowalawa dan akhinya turun di karangreja, adalah satu sinyalemen awal yang saya pakai untuk menstimulasi diri saya bahwa 16 Agustus nanti siap berangkat ke Puncak Sumbing, moment pertama mengibarkan sang merah putih di 17 Agustus di salah satu puncak tertinggi negeri kita.
Siapa mau ikut?
No comments:
Post a Comment