16 Agustus sore, dengan sedikit Narsis mencoba berfoto bersama bendera yang akan dikibarkan di puncak Sumbing pada hari kemerdekaan besok (pada akhirnya bendera tidak jadi berkibar, penjelasannya baca sampai selesai dulu).
Tampak dalam foto itu adalah rumah Keluarga Fery Hasto dan Mobil Kebesaran keluarga Pak RW dengan pelat AB 1316 AZ.
Akhirnya perjalanan yang akan berakhir jam 17.00an lebih sedikit inipun dimulai, setelah registrasi dan memesan nasi goreng telor ceplok, start dari basecamp Garung, Wonosobo dimulai jam 17an lebih sedikit. Malam Proklamasi diisi dengan perjalanan ditemani oleh bintang-bintang yang merajai tahta langit kesatu.
Keesokan harinya fajarpun menyingsing, menunaikan sholat shubuh, menikmati ufuk fajar yang cerah ditemani Sindoro yang bersanding anggun, dilanjutkan sarapan di Pasar Watu yang subhanalloh indah dan dahysat terjalnya.
Di hari dimana naskah proklamasi dibacakan, menjelang pukul 10 lewat 10, sayapun tumbang... lebih kurang sejam sebelum puncak, saya memilih menghentikan perjalanan. Medan terlalu terjal, ini adalah foto asli tanpa rekayasi dan dengan ekspresi yang sama sekali tidak dibuat-buat, posisi tertinggi yang bisa saya capai, beberapa ratus meter di atas Watu Kotak, indahnya luar biasa...
Dan kelima tim yang lain meneruskan perjalanan. Sayapun turun duluan dengan melangkah setengah langkah demi setengah langkah saking payahnya, sayang di sayang bendera yang dibawa untuk dikibarkan terbawa di dalam carier yang saya bawa. Dan naas, air minum yang tinggal tersisa sedikit saja, 1 botol terbawa saya turun... pada dehidrasi mereka yang naik..
Puncakpun mereka jangkau...
Lah, kok ada merah putih yang berkibar??? itu bendera minjem siapa???...
No comments:
Post a Comment