8/2/09

Meluncur di Jalan Turun dengan Sepeda v.s. dengan Motor

Sewaktu kecil hobi saya adalah bersepeda, saya masih ingat ketika kali pertama diajari bapak saya naik sepeda. Ah, bersyukur ya sekarang sudah bisa, bahkan motor dan mobil juga sudah bisa (sebentar lagi kereta api), huehe...

Dulu sepeda saya remnya sandal (bukan blong, karena blong kan dalamnya kosong, kalau blong dijadiin rem ya cepet aus n bolong, percuma donk, hehey...). Jadi kalau mau jalan menurun ya harus injak sandal bekas yang menempel di ban belakang.... baru meluncur suuuuuuurrrrr....... kretek kretek kretek

* ruji-ruji pada patah,

Nah, pertanyaannya, takutkah kita pada saat menuruni sebuah turunan yang curam sementara kita hanya naik sepeda yang berpengamanan maksimal rem dari sandal bekas? Was-waslah, takut "keblandrang" kalau orang Jawa bilang.

Lalu, bagaimana pula ketika kita menuruni turunan yang sama, tetapi dengan mengendarai sepeda motor? Malah kok berani ya kadang kita menarik gas?

Kenapa coba? Kenapa...

Salah satu sebabnya adalah karena tingkat kepercayaan kita terhadap rem yang melekat di benda yang kita kendarai. Betul? Begini, ketika kita menaiki sepeda motor, maka menarik gas pun bernyali, karena kita tahu dengan sekali pencet rem yang pakem juga bisa menjinakkan kecepatan dan menghentikan kebelandrangan.

Lain halnya dengan rem sepeda, belum apa-apa sudah berpersepsi "waduh, jangan-jangan nggak pakem nih, jangan-jangan..." mengerikan....

Apa pelajarannya? Pelajarannya adalah bahwa kecepatan kita bergerak dalam berentrepreneur dipengaruhi kuat oleh pengetahuan kita terhadap resiko yang mungkin timbul dalam pergerakan kita. Semakin kita menguasai alternatif solusi atas kemungkinan terjadinya resiko, semakin berani kita melangkah denga cepat.

Tetapi bila sebaliknya, jangan harap kita bisa maju dengan cepat. Oleh karena itu, masalah itu untuk disiasati, bukan untuk dihindari. Kekayaan perbendaharaan strategi mengatasi masalah kita akan menguatkan nyali kita untuk meluncur maju, sementara sikap kita yang menghindari masalah membuat kita menjadi orang yang bergumul dengan prasangka negatif atas hasil usaha kita.

Kenali dulu jenis rem*) kita, pahami cara penggunaan dan tingkat kekuatannya **), lalu tariklah gas untuk meluncur sekencang-kencangnya.

*) mengidentifikasi resiko-resiko
**) mengumpulkan perbendaharaan solusi, dengan ini akan meringankan beban kita akibat prasangka negatif

No comments:

Post a Comment