Ada ilmu ini, ilmu itu, ilmu anu dan buanyaaak lagi... Oleh karena itu, janganlah kita serakah, berambisi mengejar semuanya. Tiwas bukannya kita menjadi philantropis yang mengguncang dunia karena menguasai pengetahuan beraneka rupa, eh kita malah hanya menjadi pecundang yang terombang-ambing tak jelas arah.
Sekali lagi, fokuslah pada pola konstruksi yang diri kita pilih, yang diri kita sedang bangun itu. Nggak harus pandai di semua hal, nggak usah iri kalau dia bisa ini dia pandai itu dia ngerti ini dia paham itu. Masing-masing punya kekurangan dan kelebihan.
Seperti gunung es yang hanya muncul di permukaan kecil padahal tenggelam di bawah permukaan laut besar, tidak penting seberapa banyak kekurangan yang terpendam dalam diri kita, yang penting kita bisa menonjolkan prestasi, walaupun segumpal saja besarnya.
bertindak menurut pola konstruktif namanya. Tindakan inilah yang akan mengantarkan kita ke suskes berdasarkan kaidah "jalan terdekat yang menghubungkan dua titik (titik pertama adalah keadaan kita sekarang dan titik kedua adalah keadaan yang kita impikan) adalah sebuah garis lurus.
Garis lurus adalah tindakan konstruktif, bukan tindakan bercabang-cabang atau meliak-liuk akibat terlalu mudah terpengaruh oleh suara-suara sumbang yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Oke?
No comments:
Post a Comment