8/5/09

Lembing di Warnet Semangat

Untuk kali pertama saya menidurinya. Warnet baru bernama "warnet semangat" (apa setiap unit nantinya harus bernama semangat? jawaban : tidak. penjelasan menyusul). Ditemani debu tebal dan binatang malam, "lembing" namanya. Sumpiuh bukanlah kota besar seperti Purwokerto, bahkan dengan Kota Banyumas Lamapun kelihatannya masih kalah.

Begitulah, bisnis apapun dan dimanapun persoalannya adalah tantangan akan dua hal. Mau berganti seribu atau sejuta jenis bisnispun, ibarat Super Mario, kita tetap akan dihadapkan pada musuh "mbah kura-kura" dan "siluman injak-injak" dengan aneka rupanya masing-masing. Ini yang harus kita sadari, apa cukup disadari? tidak lah. Setelah kita sadari ya selanjutnya kita sikapi.

Apa dua tantangan itu, yang pertama adalah ketekunan dan yang kedua adalah kegigihan. Seperti Azis yang begitu gigih melakukan koordinasi dan komunikasi politik dengan jajaran dinas pendidikan untuk sebuah penyelenggaraan seminar, seperti Rhea yang begitu tekun mengerjakan satu demi satu media promo laundrinya. (Biarpun doa saya mungkin tidak ngaruh buat mereka, saya percaya kegigihan dan ketekunan mereka sendiri yang meningkatkan kehebatan mereka, kalau belum terasa manfaatnya sekarang, nanti itu itu PASTI).

Tantangan warnet di Purwokerto adalah menggiring pelanggan dari warnet lain untuk berbondong-bondong pindah ke warnet kita. Namun, disini berbeda, tantangannya adalah bagaimana membuka paradigma masyarakat untuk tertarik menggunakan internet dengan segudang manfaatnya. Disini ada sisi mulia, itulah kenapa peranan SDTC diperlukan disini. Karena itu, marilah kita tetap "grupyuk", memang susah dipahami untungnya kalau hanya dipikir dalam jangka pendek. Selamat berpikir, karena Cogito Ergo Sum (saya berpikir maka saya ada).

No comments:

Post a Comment