8/19/09

Soekarno Mengeluh

Kebanyaken ngomong, akhirnya Soekarnopun diciduk... dimasukkan dalam penjara.. busyet, 8 bulan men! gelap, hanya 1 lobang cahaya, dingin lah mana ada penjara pakai spring bed.

Dalam kesendiriannya, ia menangkap sinyal Wifi dan seketika teringat Saikoji, spontan dia langsung onlen-onlen... Sign in Facebook, nampak disitu status Gatot Soebroto baru diupdate "lagi matung". Trembelane...

Buka YM, eh ada Diponegoro lagi Onlen juga... wuidih, dalam kejenuhan Soekarno bengong berhari hari hanya bangun tidur, tidur lagi, bangun lagi, tidur terus... akhirnya memulai obrolan dengan Diponegoro, "Mas Dipo, iki piye, aku mumet, gini terus berhari-hari nggak ngapa-ngapain, cuma tidur.....".

Lalu Diponegoro nyuekin, sampai akhirnya Soekarno nge-BUZZZ... akhirnya Diponegoro yang sedang asyik nggunting-nggunting kabel RJ-45 pun mbales, "Halah De Karno iki piye, bersyukurlah ngger, kamu biarpun disekap to disitu masih bisa nulis, masih bisa berpikir mengembangkan imajinasi, masih bisa konek Wi-fi, ora kudanen to.... ono balane to... enak to... mantep to... . Lah aku iki, di Goa men... Selarong punya..."

Begitulah, orang-orang besar selalu saja melewati masa menjenuhkan di dalam pengasingkan dan kungkungan, satu ujian apakah benar-benar besar pemikirannya atau enggak. Akhirnya daru YM-an mereka yang terus berlanjut, Soekarno berhent mengeluh, "Oh, ternyata saya lagi diberi kesempatan untuk banyak berpikir, berpikir dengan hati".

Oleh karena kesadaran itulah, maka penjara baginya bukan sebagai endirng of struggle. Justru pergerakan setelah ia keluar semakin ganas.

(Kisah ini hanya fiktif belaka lho ya..)

2 comments:

  1. wah mas-mas kok bapak proklamator n pahlawan qta jadi bahan guyonan, opo ora ono sing jeneng liane bae
    tulisan baik bila pada momentum dan tempat yang baik pula
    sesama muslim mungkin bisa saling mengoreksi maap bila kurang berkesan

    ReplyDelete
  2. 1. matur nuwun kritikannya, saya terima dengan lapang dada

    2. wah mas/mba, ini bukan guyonan kok... nggak ada sedikitpun unsur penghinaan, semoga bisa nangkap sisi pelajarannya

    3. pengkritik sejati pake nama asli donk...

    ReplyDelete