Kesalahan terbesar Pak SBY adalah memilih Pak Boediono sebagai CAWAPRES sehingga membuat partai-partai koalisi pendukungnya banyak yang kecewa. PAN dan PKS yang awalnya menuding Pak Boediono tidak mewakili kepentingan ummat dan seorang ekonom NEOLIB. Entah kenapa setelah isu itu bergulir, kok yang dianggap mengangkat isu itu adalah Capres/Cawapres lain.
Padahal menurut Tim Suksesnya (Anas Urbaningrum, yang notabene seorang intelektual dan mantan dosen), Pak SBY itu sudah pasti akan memang walau pun hanya dipasangkan dengan sandal jepit.
Coba kalau Pak SBY memilih Sandal Jepit sebagai Cawapres, pasti masalah-masalah berikut tidak akan terjadi :
Pak Mahfudz Siddik (PKS) tidak perlu repot-repot meminta Bu Ani berjilbab.
Pak Tifatoel (PKS) tidak perlu repot2 mengajak Pak Boediono umroh.
Pak Tifatoel (PKS) tidak perlu pasang badan untuk menjadi JUBIR Pak Boed dan Bu Hera, hanya untuk menjelaskan status keagamaan Bu Hera dan mengatakan bahwa Bu Hera sudah belajar ngaji kepada kader PKS
Rizal Mallarangeng tidak perlu repot-repot menyerang Pak Kwik tentang isu neolib.
Dan Pak Tifatoel tidak perlu menjadi “pembohong” yang keblinger, plin-plan, pagi marah, siang mesra.
Dan saya yakin bila Pak SBY dipasangkan dengan sandal jepit pun, pendukung-pendukung SBY yang tipenya adalah pendukung fanatik buta, tidak menggunakan akal sehat, BONEK, dan sangat mengkultuskan Pak SBY, tetap akan memilih Pak SBY. Dan bila Pak SBY menang, setidaknya bisa menujukkan kepada dunia, bagaimana tingkat pendidikan mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memilih sandal jepit (merek swallow hehehehe) sebagai wakil presiden, hanya karena fanatik dan cintanya kepada Capresnya.
Salam Kompasiana
Bocah Katrok
Padahal menurut Tim Suksesnya (Anas Urbaningrum, yang notabene seorang intelektual dan mantan dosen), Pak SBY itu sudah pasti akan memang walau pun hanya dipasangkan dengan sandal jepit.
Coba kalau Pak SBY memilih Sandal Jepit sebagai Cawapres, pasti masalah-masalah berikut tidak akan terjadi :
Pak Mahfudz Siddik (PKS) tidak perlu repot-repot meminta Bu Ani berjilbab.
Pak Tifatoel (PKS) tidak perlu repot2 mengajak Pak Boediono umroh.
Pak Tifatoel (PKS) tidak perlu pasang badan untuk menjadi JUBIR Pak Boed dan Bu Hera, hanya untuk menjelaskan status keagamaan Bu Hera dan mengatakan bahwa Bu Hera sudah belajar ngaji kepada kader PKS
Rizal Mallarangeng tidak perlu repot-repot menyerang Pak Kwik tentang isu neolib.
Dan Pak Tifatoel tidak perlu menjadi “pembohong” yang keblinger, plin-plan, pagi marah, siang mesra.
Dan saya yakin bila Pak SBY dipasangkan dengan sandal jepit pun, pendukung-pendukung SBY yang tipenya adalah pendukung fanatik buta, tidak menggunakan akal sehat, BONEK, dan sangat mengkultuskan Pak SBY, tetap akan memilih Pak SBY. Dan bila Pak SBY menang, setidaknya bisa menujukkan kepada dunia, bagaimana tingkat pendidikan mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memilih sandal jepit (merek swallow hehehehe) sebagai wakil presiden, hanya karena fanatik dan cintanya kepada Capresnya.
Salam Kompasiana
Bocah Katrok
No comments:
Post a Comment