7/9/09

Dehumanisasi di L22 Kian Parah

Kerasa kan betapa bosennya, yah memang gobak sodor itu lebih asyik ketimbang chating yang nggak jelas juntrungannya. Dulu saya kira surga, ketika L22 ter-online internet secara free 24 jam non-stop.

But now, saya (dan pastinya bukan cuma saya) merindukan saat-saat dimana dulu tak ada jaringan disini, tak ada laptop disini, tak ada facebook, tak ada rapidshare, tak ada kompasiana, tak ada yang sekarang ada.

Dehumanisasi yang kian parah, satu sama lain menjadi pelit ngobrol, dengan angkuh mendongak didepan layar berjam-jam, atau dengan sembrono lebih mementingkan ber-sms-an atau ber-ear-phone ria dengan menomorsekiankan orang yang ada dihadapannya yang butuh di dengarkan.

Betul kata Meiji, kita boleh punya ini dan itu, tapi kita tidak boleh lupa pada nilai dasar kita. Ketika kebersamaan semakin remeh-temeh, saya tidak hengkang dari visi dan eksekusi saya satu inchi-pun. Ayo maju maju, nggak mau maju ke laut aja.

1 comment: