7/2/09

Menyusul Kakaknya


Ade ke-2, kemarin baru menyusul kakaknya, juara lomba di tingkat kabupaten. Juara 3 lho, tu foto sama pembesar bangsa ini (kepala dinas deh kalau nggak salah)...


ya, saya mengakui kepandaian dia. Tapi ya itu, jujur saya katakan, dia termasuk yang beruntung, ade mendapat labeling positif dari sekelilingnya begitu hebat, lantaran bapak-ibunya guru yang dihormati di kampung saya, lantaran saya yang pandai juga kali, hehe...


makanya kepercayaan dirinya terus menguat, sehingga bisa menelorkan prestasi, baru kelas 5 SD tapi udah beberapa piala dan piagam yang dia dapat. Tapi, yang ingin saya kemukakan disini adalah soal labeling tadi, saya tahu, dikampung saya sebenarnya setiap anak bisa seperti ade saya itu, tapi ya itu, orang2 kampung yang bukan anak guru (dan yang nggak punya kakak pandai kayak saya, hehe, becanda...) tidak seberuntung ade saya, tidak mendapat label positif dan label hebat dari lingkungannya..


alih-alih ade saya mendapat label "kamu hebat, kamu pandai...", eh, yang lain cuma dapat label "kamu kui cah ndeso...". Sedih saya, tapi ya memang belum banyak yang bisa saya lakukan, mereka tiap hari memang mendapat tambahan hafalan dan beban rumus-rumus selama 6 tahun di SD, tapi imajinasi mereka, kepercayaan diri mereka, kebanggaan diri mereka, luluh luntur pada setiap teguran, celaan, dan ungkapan negatif sekelilingnya.


Dan sekolah kita, sekalipun katanya sudah 20%, masih lebih memperhatikan pembangunan taman berair mancur, ketimbang menggugah kebesaran jiwa dan kebesaran pikir anak didik mereka... .

No comments:

Post a Comment