Saatnya berkemas, 4 bulan lagi harus pulang kampung. Hm, apakah seorang pengabdi yang tulus cemas dengan angka persentase perolehan pemilu? seperti yang saya posting beberapa hari lalu dan yang saya baca di banyak sekali pendapat orang, nama JK tetaplah terhormat sebagai the real president. Iklannya mengenalkan akan visi, bukan mengajarkan narsis dan menyuguhkan dusta bagi publik.
Ini bukan 'supatani', tapi memang sampai hari inipun saya belum mendapatkan bantahan fakta-fakta tentang bagaimana rekam jejak dan road map SBY dan Boediono yang akan melanggeng ke depan. Saya membayangkan jika semua itu benar, tentang ke'letoy'annya terhadap orang2 disekelilingnya, tentang konsiderasinya dengan asing, tentang ke'jaim'annya terhadap rakyat, tentang sekuleritas agamanya, tentang kakunya birokrasi, tentang mandulnya visi ekonomi..
saya membayangkan betapa caci maki dan pertontonan yang demikian seru akan semua itu, jauh lebih menyakitkan ketimbang caci maki bagi JK hari ini. Karena itu, saya hanya mengingatkan, jangan takabur dan berhura-hura dalam kemenangan. Tidak ada yang dimenangkan dari besarnya persentase perolehan suara, kemangan hanyalah ketika di akhir karier politik, nama Anda tetaplah cemerlang... (sekarang saja begitu banyak yang ditutupi dan tercium bau menyengat disana-sini, mananya yang cemerlang pak?)
Lanjutkan!
No comments:
Post a Comment