Hari ini,
bangun pagi-pagi, lalu tidur lagi (biasa...), aktivitas pertama adalah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa di dunia pendidikan pada khususnya kegiatan kejar paket A, yakni dengan membantu mengeprintkan foto-foto peserta sekolah kejar paket A.
sebagai catatan, hari ini saya terlalu banyak makan gorengan, pagi tadi 1 bakwan dan empat tahu isi, siangya di sitapen 1 bakwan lagi dan sorenya di L22 1 bakwan lagi dan ini rencananya akan ke sega bandem yang tidak lain akan ada gorengan bakwan dan sebangsanya lagi disana.
menjelang jam 08.00 pagi aktivitas print foto selesai, dilanjut dengan finishing dan print dua proposal sekaligus, yakni proposal ospek SPC dan proposal Seribu Semangat Ramadhan. Lalu dilanjutkan dengan aktivitas yang penuh perjuangan (melawan dingin), yakni mandi.
Sambil menunggu SMS dari Andri saya mengetik beberapa halaman untuk diposting hari ini, lalu sesuai jadwal (terlambat setengah jam si...) tiba juga di Sumpiuh untuk melakukan komunikasi politik dengan bu Puji, pemilik kios yang akan jadi tempat usaha Semangat Donk cabang Sumpiuh (ciee... gayane...).
Lepas melakukan komunikasi politik dan menggenapkan uang muka, langsung mencari info seputar tukang, PLN, telkom dan perijinan seputar usaha. Lalu dilanjut meluncur ke daerah Mijo di Tambak sana... kebablasan sampai melewati dua toko yang semuanya ada truknya, mbalik lagi ke arah barat, di tikungan miring bernama pereng, segera saya berkoordinasi dengan PLN bersama Andri.
Karena belum bisa ditemui dan disuruh menunggu, maka saya dan Andri mengadakan rapat singkat seputar persiapan MD Sukabumi yang mana Azis dan Hilmy sedang meluncur kesana. Hitung-hitungan dan strategi yang mungkin dibahas. Lalu meluncur ke sebuah rumah yang sedang pasang baru di sebelah barat underpass rell KA tambak. Meminta info dari petugas, kami bergegas ke PLN Sumpiuh yang letaknya di tikungan pula.
Lepas dari situ kami beranjak ke tukang teralis di daerah Wijahan, cukup lama berdialog dengan karyawan sana. Namun, kami banyak mendapat informasi.
Seperempat jam kurangnya dari jam 12.00 siang yang begitu panas, kami melanjutkan perjalanan ke Kroya, menuju Telkom. Sayang disayang sedang tutup karena istirahat, tapi tak apa, kemarin sudah ketemu pa Mungkas inih.
Setelah itu segera meluncur ke Banyumas, menurukan Andri di Cilwek, singgah di Sumirat untuk menemukan DVD-R, lalu mengembalikan kamera ke kedunguter. Dan meluncur ke rumah Ria di Kalisube seorang diri. Oh lupa, sholat dhuhur dilangsungka di kedunguter, mushola depan rumah mbah.
Cukup lama, dapat beberapa halaman ketikan di rumah Ria, selain mendapat ilmu juga yang akan saya posting nanti lah ya. kepentingan saya selesai, janji sayapun tertuai, segera menuju ke Purwokerto.
Yang pertama disinggahi adalah kafe Sitapen, dalam perjalanan melintas depan rumah Sukma, ada Sukma dan teman-teman batikkan, darimana ya? sudahlah... Lalu segera meluncur ke L22.
Chek email salah satunya ada kiriman dari Eko Laksono, saya posting nanti juga ya. Kemudian dilanjutkan dengan sedikit koordinasi MD, Ashar, lalu update berita dan update blog, segera menunaikan Maghrib di Baitul Arqom. Selesai Maghrib diadakan rakor intensif dengan Andri dan teleconference dengan Azis dan Hilmy... lalu dilakukan analisis, pemetaan dan perhitungan ulang, dengan berbekal istikharoh, hati ini mantap memilih : Cancel.
Cancel untuk event sukabumi harus diputuskan jam 19.00, mudah-mudahan ini keputusan terbaik. Lalu dilanjut dengan sholat Isya. Menjelajah di Kompasiana, lalu streaming TVone untuk menyaksikan debat capres final dilanjutkan dengan debat timsukses, lalu chating dengan Iyes dan Bunda Ery.
Dan akhirnya mengetik postingan ini. Menurut rencana, masih ada agenda setelah ini, yakni rakor perubahan rencana dan konsekuensi pembatalan Sukabumi yang akan dilangsungkan entah dimana.
No comments:
Post a Comment