7/28/09

Sistematisnya Kecurangan SBY

Bukan karena memanipulasi suara palsu, bukan karena membayar orang menggelembungkan suara. Kecurangan sudah tampak nyata, nyata-nyata dilakukan secara sistemik, dinataranya :

1. Penggunaan APBN sebagai media kampanye, Iklan koperasi menggunakan tagline "Lanjutkan", iklan Madrasah Aliyah menggunakan tagline "Lanjutkan", iklan SMK menggunakan tagline "Harus Bisa", iklan Keluarga Berencana menggunakan tagline "2 lebih baik".

2. Membuat booming program pemerintah untuk merayu rakyat, contohnya iklan sekolah gratis yang diputar dengan frekuensi sangat over, sangat kertelaluan durasi dan jumlah penayangannya. Iklan ini tidak lagi berfungsi sebagai sosialisasi agar rakyat tahu sekolah sudah gratis (apalagi kenyataannya sekolah tetap masih mahal di banyak daerah), tetapi untuk mengangkat citra pemerintah (dalam hal ini pemimpinnya) agar rakyat tahu dirinya hebat.

3. Mempolitisir program-program kebangsaan, diantaranya adalah BLT dan PNPM Mandiri yang tidak pernah diriset efektivitasnya (karena memang amat tidak efektif dampak positifnya) tetapi selalu di blow up sebagai bahan kampanye. Belum lagi gaji 13, janji kenaikan gaji PNS, jamkesmas, semua seolah-olah hanya incumbent yang memiliki.

4. Metodologi depat KPU, kalau diinisiasi, gaya kampanye siapa yang paling mendekati dengan gaya debat yang diatur KPU? Mega kah yang dengan prabowo meluap-luap semangatnya? SBY kah yang kaku, formal dan monoton? atau JK kah yang energik dan lincah? Debat yang terlalu dibatasi, apalagi tidak ada kesempatan bertanya dari publik entah dengan alasan apa, sehingga incumbent tidak bisa dikorek secara dalam, dan rakyat tetap terbius dengan citra narsisnya.

5. Pemanfaatan fasilitas negara untuk kampanye, teleconference dengan semua gubernur pada H-1 adalah salah satu bentuknya. Betul-betul itu bukanlah wilayah presiden, itu adalah wilayah KPU. Karena baru cep beberapa hari sebelumnya incumbent bilang bahwa kesalah DPT adalah kesalahak KPU, maka tugas teleconference adalah tugas KPU, masa presiden mau ambil enaknya saja. Pemanfaatan lainnya adalah pemfungsian website www.presidensby.info yang tidak jelas batasannya antara web presiden dan web capres juga Andi Malarangeng sebagai juru bicara presiden atau juru bicara pribadi SBY.

Kecurangan sistemik itu lebih kejam daripada kecurangan teknis. Dan itu sudah nyata-nyata dilakukan oleh incumbent, maka seiring dengan penetapan hasil pemilu oleh KPU secara resmi, saya ucapkan selamat memenangkan amanat yang terlah dilegitimasi oleh rakyat. Bagi saya kemenangan adalah di akhir masa pemerintahan, bukan sekarang. Mari kita lihat bersama bagaimana rasa buah kecurangan sistemik ini.

Bukannya pesimis, tapi semoga saja lancar deh, kalau aku si gitu.

No comments:

Post a Comment