7/21/09

Merakit Meja Komputer

Kemarin beli meja komputer 7 unit, weleh-weleh ternyata belum dirakit, masih copotan sana-sini. Toeng-toeng, ada mur, baud, papa, sumpel kayu, sleredan, ini dan itu. Iki piye...? pikir saya waktu itu, karena memang di petunjuknya juga nggak ada petunjuk merakitnya.

Akibatnya saya dan beberapa teman yang ada disitu berpikir dan terus berpikir buat bisa merangkai tuh papan dna baut jadi sebentuk meja komputer. Mikir... diam, nggak ngapai2in, lumayan lama, terus coba rekonstruksi kecil-kecilan, eh, kayaknya begini deh, kayaknya begitu, terus dicoba, salah, dicoba, keliru, dan terus ketemu titik terang satu demi satu komponen terakit.

Berhasil, tapi kurang kenceng, copot beberapa, atur ulang. Kebalik, ya dibalik.. dan akhirnya setelah perjalanan mungkin hampir sejam jadilah 1 meja komputer cantik.

Teman, ada pelajaran tentang kesuksesan disini. Membuat mejapun butuh visi, butuh sikap visioner. Bayangkan kalau di awal merangkai meja pertama kita udah ilfeel karena begitu lama mikir dan mencoba-coba dengan salah, lalu berpikir bahwa satu meja aja segini lamanya, gimana kalau 7 meja? tapi eh tapi, kenyataannya kan nggak begitu, walau meja pertama lumayan lama, meja berikutnya mah tek tek tek tek rampung.

Dalam sukses berbisnis juga begitu, awalnya busyet... susahnya merintis usaha, kok nggak kepikir ide ya?kok ide yang dijalanin gagal ya? kok ide yang berhasil nggak menghasilkan duit ya? kok duit yang didapat sedikit ya? kok duit yang sedikit belum apa-apa udah habis ya.. dan bla..bla..bla...

Visionerlah. Suwer, ini bukan provokasi omong kosong, tapi tetaplah optimis sepanjang kita masih punya visi. mungkin hari ini kita nggak ngapa2in, cuma mikiiiiir tok... mungkin juga kita lagi nyoba2 tapi nggak ada hasil, mungkin dah berhasil tapi nggak seberapa, hei, yakinlah itu cuma proses, proses membentuk pola.

Pada saatnya nanti ketika pola bisnis sukses udah kita genggam, ibarat pola merakit meja komputer, kita mah tinggal tek.. tek.. tek.. tek.. .

Nggak percaya? terserah saja, tapi yang jelas, banyak saudara kita yang sebangsa dan setanah air punya hotel, punya showroom, punya apartemen dan segudang bisnis lainnya dan dia bisa handle dengan cerdas itu bukan karena kebetulan, bukan juga karena bakat, tapi karena dia sudah berhasil menemukan pola kesuksesannya sendiri.

Terpikir sesuatu? silahkan tinggalkan komen..

4 comments:

  1. iya, aku kepikiran sesuatu. Ternyata yg punya quality hotel solo itu orang Purwokerto. Jumlah karyawannya kurang lebih 200 orang.. Kalo pukul rata satu orang karyawan digaji 1 jt, berarti berapa dia harus keluarkan cuma utk gaji? berapa utk BOP? berapa utk biaya lain2? berapa buat biaya pajak? berarti pendapatannya itu tak terkira ya... hehehe G nyambung!

    ReplyDelete
  2. bukan ambar namanya kalo nyambung...

    mari kita niatkan, kalaupun harus kaya itu buat berbagi... kalau belum kaya uang, ya kaya inspirasi...

    ReplyDelete
  3. yu, kue VISIONER
    kadang buat bertahan itu susah


    brarti masih perlu ke australi gak nih?

    ReplyDelete
  4. Jebule meja komputer-e baru satu!

    wagu lah!

    ReplyDelete